GTA138 – Alat kecerdasan buatan AI Copilot dari Microsoft, yang kini berganti nama menjadi Gemini, akan dapat beroperasi secara offline di PC tanpa memerlukan koneksi internet. Intel mengumumkan bahwa Copilot saat ini bergantung pada sistem cloud, tetapi generasi terbaru PC AI akan dilengkapi dengan unit pemrosesan neural (NPU) bawaan yang memungkinkannya berjalan tanpa terhubung ke cloud.
Meskipun performa ini belum sebanding dengan prosesor konsumen saat ini, pengguna akan merasakan manfaat dalam hal responsivitas dan kinerja. Kemampuan menjalankan Copilot secara offline memungkinkan PC AI untuk mengakses lebih banyak fitur tanpa tergantung pada cloud, yang dapat mengurangi keterlambatan dalam tugas-tugas sehari-hari.
Namun, belum jelas apakah persyaratan sebelumnya yang disebutkan oleh Microsoft, seperti 40 TOPS dan RAM 16GB, akan berlaku untuk operasi offline menggunakan NPU pada prosesor. Saat ini, beberapa sistem operasi seperti ChromeOS dan macOS sudah menggunakan kekuatan NPU untuk berbagai fitur, namun penggunaan NPU dalam AI generatif seperti Gemini, Copilot, atau Chat GPT masih terbatas.
Rata-rata prosesor saat ini memiliki NPU di bawah standar yang disebutkan oleh Microsoft. Namun, kemungkinan chip Snapdragon X Elite dari Qualcomm akan menjadi yang pertama dengan daya yang cukup untuk menjalankan Copilot secara offline. Di sisi lain, Intel merencanakan chip Lunar Lake yang akan diluncurkan pada tahun 2025 dengan tiga kali lipat kecepatan NPU dari chip saat ini.
Intel juga mengumumkan pengembangan lebih dari 300 fitur AI baru yang dioptimalkan untuk platform OpenVino mereka, serta pengembangan kit PC AI berbasis ASUS NUC Pro dengan silikon Meteor Lake.
Mustafa Suleyman, salah satu tokoh utama di balik inovasi teknologi kecerdasan buatan Google Gemini, telah bergabung dengan Microsoft untuk memimpin pengembangan platform AI Copilot. Suleyman, yang sebelumnya terlibat dalam pengembangan AI di Google, akan menjabat sebagai CEO Microsoft AI di bawah kepemimpinan CEO Microsoft, Satya Nadella. Suleyman adalah salah satu pendiri DeepMind, sebuah startup AI yang menjadi anak perusahaan Google sejak tahun 2014.
“Saya sangat mengagumi Suleyman sebagai pembuat produk dengan visi besar dan pembangun tim yang berani mengejar misi berani,” kata Satya Nadella (CEO Microsoft).
Meskipun DeepMind berhasil, Elon Musk mendirikan OpenAI sebagai respons terhadap dominasi Google dalam bidang AI. Menariknya, OpenAI sekarang memiliki keterkaitan dengan Microsoft, yang telah menggunakan teknologi dari OpenAI dan menanamkan investasi besar di perusahaan tersebut.
Suleyman meninggalkan Alphabet, perusahaan induk Google, sejak tahun 2022 dan kemudian mendirikan startup Inflection AI. Karen Simonyan, rekan pendiri Suleyman, juga akan bergabung dengan Microsoft AI sebagai Kepala Peneliti. Microsoft AI akan fokus pada pengembangan Copilot, serta teknologi AI yang akan diimplementasikan dalam berbagai produk Microsoft termasuk Windows dan mesin pencari Bing.
Riset dan pengembangan produk AI untuk konsumer juga akan menjadi fokus Microsoft AI. Sementara itu, pendiri DeepMind lainnya, Demis Hassabis, tetap bekerja di Google. Google sendiri sedang menghadapi beberapa masalah dengan produk AI mereka, termasuk isu bias di chatbot Gemini dan teknologi pencipta gambar yang kontroversial.
“Saya kenal Mustafa sudah beberapa tahun dan sudah lama mengagumi dirinya sebagai pendiri DeepMind dan Inflection, seorang dengan visi besar, pembuat produk, dan pembangun tim pionir yang mengejar misi berani,” kata Nadella dalam memo internal kepada pegawai Microsoft.